PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Bangka Belitung

Kementerian Pertanian Republik Indonesia

PPID Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Bangka Belitung

PENERAPAN STANDAR BUDIDAYA PROLIGA CABAI DI KABUPATEN BANGKA, TINGKATKAN PRODUKSI CABAI




#SIPren, Produksi Lipat Ganda (Proliga) Cabai merupakan salah satu standar budidaya untuk memperoleh produktivitas cabai sebesar 20 ton/ha. Standar Budidaya ini secara masif diperkenalkan dan terus didesiminasikan dalam rangka mendukung pemerintah dalam swasembada cabai.
Senin 8 Januari 2024, Dr. Issukindarsyah dan Feriadi, M.Si., menghadiri undangan Asosiasi Usahatani Cabai Kabupaten Bangka dalam rangka pendampingan penerapan standar budidaya Proliga Cabai. Kegiatan ini dilaksanakan di lahan cabai miliki Bapak Mawardi di Desa Kemuja, sebagai ketua dan dihadiri oleh seluruh anggota Asosiasi Usahatani Cabai Kabupaten Bangka serta Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL). Pembahasan utama pada pertemuan ini adalah demonstrasi cara pemangkasan pucuk benih cabai (pinching).
Salah satu komponen dari standar budidaya Proliga Cabai adalah pinching atau pemangkasan pucuk. Benih yang masih muda memiliki sifat regenerasi sel yang sangat tinggi. Hal inilah yang harus dimanfaatkan oleh petani bila ingin meningkatkan produksi cabai, yaitu dengan melakukan pemangkasan benih sehingga akan segera muncul tunas baru atau cabang. Kegiatan pemangkasan akan mengakibatkan dominansi apikal atau pertumbuhan ujung pucuk ke atas terhenti, sehingga produksi auksin akan terhenti pula dan terjadilah pertumbuhan lateral yang menghasilkan pucuk baru dari samping batang utama. Biasanya tunas tersebut akan membentuk dua cabang. Dua cabang inilah yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi cabai atau sama dengan 2 tanaman cabai.
#SIPren, kapan dilakukan pinching atau pemangkasan pada persemaian cabai? Pemangkasan dilakukan ketika umur persemaian cabai berkisar 2 – 3 minggu. Pemangkasan dengan jarak 4 mm di atas daun yang pertama kali muncul.
Pemangkasan menggunakan pisau atau gunting yang tajam dan steril dengan menyisakan 2 daun. Setelah selesai pemangkasan, dilakukan penyemprotan fungisida dengan tujuan agar bekas potongan terhindar dari infeksi penyakit. Setelah 3 minggu sejak pemangkasan, benih siap dipindah tanam ke lapangan.
SIPren, keuntungan melakukan pinching adalah arsitektur tanaman lebih baik, jumlah cabang lebih banyak, dan produktivitas lebih tinggi (kenaikan mencapai 52%).